Rabu, 10 Oktober 2012

WAWANCARA THIRTEEN


Jakarta - Band rock asal Jakarta, yang sudah merilis dua album studio ini adalah salah satu band indie lokal yang cukup punya nama. Pada pertengahan tahun lalu mereka juga telah merilis album terbaru dibawah label indie Crooz Records yang bertitelEpidemic. Salah satu catatan penting lainnya adalah akhir tahun 2011 kemarin mereka baru saja menuntaskan rangkaian Crooz Tour MMXI. Satu yang menarik untuk diamati dari Thirteen adalah kemahiran mereka meramu berbagai macam musik dan meraciknya dengan apik dan dibawakan dengan gaya khas Thirteen.


Sekarang saatnya kita berkenalan dengan mereka.



Bisa kalian perkenalkan, siapa saja yang berada di band ini berikut posisi masing-masing?



Raynard : Growl, Scream
Bondry : Guitar
Jodi : Bass, clean vocal
Eponk : Synth
Adit : Drums



Bagaimana awalnya Thirteen bisa terbentuk dan mengapa kalian memilih nama Thirteen?



Raynard: Awal terbentuk Thirteen itu sendiri pada tahun 2006, gue sama Bondry berbincang-bincang tentang rencana membuat sebuah band yg beda dari yang lainnya dan akhirnya setelah mengumpulkan orang-orang yang kebetulan berada dalam satu lingkup yg sama dan memiliki influence musik yang macam-macam, akhirnya kebentuk deh ini band.
Bondry: Awalnya kami namakan band ini Devil May Cry tetapi dengan nama itu kami merasa sering mengalami kesialan. Nah, sekalian saja kami ubah nama dengan Thirteen yang mana 13 bagi kebanyakan orang merupakan angka sial. Dengan kata lain, kami bermain-main dengan angka sial [Tertawa].



Apa saja kesibukan kalian selain bermusik?



Kesibukan Thirteen berbeda-beda sih. Ada yang kuliah, ada yang kerja, ada yang sok model, ada yang gurushuffle dance, sampe jadi pelawak dadakan [Tertawa].



Kalian telah beberapa kali mengalami pergantian personel. Faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut?



Soal pergantian personel, banyak faktor disini yang nggak bisa diceritain satu-persatu. Mungkin yang paling berpengaruh disini adalah faktor kesibukan masing-masing dan perbedaan jalan pikiran. Dan faktor nasib juga pastinya [Tertawa].



Bagaimana dengan line-up kalian yang sekarang? Apakah kalian sudah merasa cukup puas dan nyaman? Atau mungkin ada rencana untuk penambahan personel baru?



So far sih kami puas dengan line-up ini. Karena sekarang kami jauh lebih fresh dan lebih bersemangat. Nambah personel? Kayaknya udah cukup deh, paling nanti mungkin rekrut dancer aja dua orang. Gimana? [Tertawa]



Di album Epidemic kalian memajukan lagu ”Labil” sebagai single pertama. Single ini juga merupakan salah satu lagu kalian yang berbahasa Indonesia dimana di album sebelumnya semua lagu ditulis dalam bahasa Inggris. Faktor apa yang membuat kalian akhirnya memutuskan menulis lirik berbahasa Indonesia?



Kami kan warga negara Indonesia asli, memang sih banyak pertimbangan sebelum pembuatan album Epidemicini apakah ada lirik berbahasa Indonesia atau nggak. Setelah dicoba dan dipikirkan bersama-sama akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan lirik berbahasa Indonesia, kali-kali aja go international dan jadi banyak orang tahu tentang Indonesia kan? Aminnnn.



Dari segi lirik, lagu ”Labil” tersebut terdengar umum namun juga terasa personal. Hal apa yang sebenarnya kalian angkat di lirik lagu tersebut? Bisa diceritakan?



Lirik ”Labil” itu sendiri diangkat dari fenomena haters yang sempat mewabah. Contoh APWG dan lain-lain. Maksud dari lirik ”Labil” ini sendiri lebih pengen ngasih tau ke semua orang: kalo memang mau mencela atau ngejelek-jelekin orang lain, lihat dulu ke diri sendiri, apakah sudah lebih baik dari orang itu? Ataukah udah mencoba menciptakan sesuatu? Daripada sibuk ngurusin orang lain, mendingan coba urusin diri sendiri dulu. Musik itu kan universal, nggak perlu didebat, nggak perlu di kotak-kotakkin. Kalo nggak suka ya jangan didenger, nggak usah ribet. Yah intinya, kalo memang lo mau ngubah dunia, mulailah dari diri sendiri.



Lagu favorit dari masing-masing personil di album Epidemic adalah? Kenapa?



Raynard: “Stukie Smile.” Pesan dari lagu tersebut adalah setiap individu memiliki dua sisi, yang baik dan buruk. Jalan hidup setiap orang ditentukan dari sikap sendiri, choose it wisely.
Bondry: “Hip Your Hop,” menurut gue lagu ini unik banget, ditengah lagu kami selipin beat-beat nuansa hip hop, walaupun nggak nyampe. [Tertawa]
Eponk: ”Labil” karena saya orang Indonesia asli [Tertawa].
Adit: Gue ”Labil” dan ”Jakarta Story,” karena lagu ini masih nggak sangka aja Thirteen bisa bikin lagu kayak gini 
Jodi: Semuanya sih [Tertawa].



Kalian juga menggabungkan banyak elemen musik yang berbeda-beda di tiap-tiap lagu kalian. Siapa yang paling berperan besar dalam proses penciptaan lagu-lagu kalian sehingga bisa menghasilkan komposisi lagu seperti itu?



Ya itu tadi, karena memang influence musiknya beda-beda. Ada yang melodic, punk, britpop, J-rock, dangdut sampai campur sari. Ya kami mencoba menggabungkan banyak unsur di dalamnya tanpa melupakan benang merah kami, yaitu metal/post-hardcore.



Bisa diceritakan bagaimana proses penciptaan musik kalian? Adakah satu figur yang dominan di dalam band ini? Atau semuanya kalian garap bersama-sama?



Kami garap bersama-sama. Prosesnya biasa saja, kami ngejam latihan. Nah, latihannya yang tidak biasa [Tertawa].



Berada di jalur independen, apakah kalian merasa nyaman untuk “bermain” di wilayah indie saja? Atau ada rencana untuk go mainstream?



Belom kepikir sih bakal gimana ke depannya, yang jelas kemanapun arah angin ngebawa kami, ya kami bakal terus bermusik tanpa mengubah musik Thirteen itu sendiri



Bagaimana pendapat kalian dengan beberapa band lain yang awalnya berasal dari scene kalian dan sekarang sudah menyebrang ke wilayah mainstream.



Nggak masalah sih selama mereka enjoy dengan apa yang sudah mereka raih, mungkin memang jalan hidupnya begitu dan nggak ada yang tahu kenapa [Tertawa].



Saya dengar kalian sudah beberapa kali mendapatkan pesanan untuk mengirim album kalian ke Jepang? Bisa diceritakan mengenai hal ini?



Awalnya ada toko music online dari Jepang e-mail ke management kami lalu diteruskan ke pihak label. Mereka order 100 CD kami, sebulan setelah itu ada toko musik lainnya dari Jepang e-mail juga dan order 100 CD kami juga. Kami juga nggak tahu mereka tahu kami dari mana [Tertawa].



Soal kalian meng-cover lagu The Upstairs itu bagaimana ceritanya? Apakah salah satu dari kalian adalah Modern Darlings



[Tertawa] Gue (Raynard) adalah penggemar berat The Upstairs jauh sebelum mereka muncul di layar kaca kesayangan kita semua. Pemilihan lagu “Gadis Gangster” itu sendiri karena memang salah satu lagu favorit gue dan cocok dibikin cover dengan distorsi-distorsi ala Thirteen.



Band/musisi yang sedang kalian dengarkan belakangan ini?



Raynard: Gue lagi dengar Trash Talk - Awake EP (2011), Coldplay - Mylo Xyloto (2011), Like Moths To Flames - When We Don't Exist (2011), dan lain-lain.
Bondry: Confession, Transit, The Devil Wears Prada, Enter Shikari, The Gaslight Anthem, Mayer Hawthorne, [Tertawa] nggak nyambung ya, kalo lokalnya lagi sering dengerin Disconnected.
Eponk: Kalo ditanya belakang ini sih, gue pribadi Evanescence. 
Adit: Skrillex album baru, The Devil Wears Prada album baru, dan Blink 182 album baru
Jodi: L'Arc-en-Ciel.



Sebagai band, apa hal paling menyenangkan yang pernah kalian alami?



Hal yang menyenangkan itu kami bisa kenal banyak orang pastinya, bisa menyenangkan banyak orang, dan juga kami juga jadi berasa punya pacar banyak [Tertawa]. Karena ngeband kan personality masing-masing berbeda. Terus ribuan orang nonton kami dan sing along!



Bagaimana dengan kejadian paling menyebalkan yang pernah kalian alami?




Pernah sih. Beberapa kali udah jauh-jauh ke tempat manggung ternyata nggak jadi manggung, kebanyakan sih gara-gara di stop sama polisi.



Apa rencana Thirteen ke depannya? 



Raynard: Rencana ke depannya? Nyiapin materi album ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Melebarkan sayap ke luar negeri dan bisa memuaskan banyak orang khususnya Thirteen Army.



Bondry: rencana sih tahun ini mau ngelaurin EP/mini album, dan pengenya sih split sama band luar [Tertawa].



Seandainya suatu saat kalian memutuskan bubar, kalian ingin dikenang sebagai apa?



Jangan sampai bubar! [Tertawa]





Contact:



Thirteen



Alamsyach ( Deray )
Crooz Records and Thirteen Management
Jl. Duren Tiga Raya no 37, Jakarta Selatan 
021 798 0516 || 085814821000 || 081210667511

0 komentar:

Posting Komentar


ComScore